Dulu mencintai dan
dicintai itu adalah hal yang termudah yang pernah aku lakukan.cinta bagiku
hanyalah sebuah mainan,mendapatkan dan melepaskan cinta itu bagaikan menuangkan
air kedalam sebuah cawan setelah itu membuangnya dan mengisinya lagi dengan air
yang baru. Di setiap cinta yang hadir dan pergi hanya memerlukan detak waktu
yang singkat untuk menemukan penggantinya..bekas luka yang ditinggalkan akan
terbalut dengan kebahagian yang ditawarkan oleh mereka yang hadir,dan membuatku
yakin dan mendefenisikan bahwa cinta sejati itu hanya sebuah hasil rekayasa
logika manusia sehingga membuat cinta sejati itu nyata yang pada hakekatnya
cinta sejati itu tak pernah ada..
Waktu berlalu,detik
berubah menjadi menit,menit mengenapkan jam,jam memangkas hari,dan bulan
pun berganti dengan tahun,begitu banyak
air yang tlah terbuang dan air yang baru pun terus mengisi cawan yang kosong, cawan
tak pernah sekalipun merasa kesepian, bagiku masih begitu banyak air yang masih
mampu untuk aku tuangkan kedalam cawan ini, aku tak pernah sekalipun sadar dan berfikir
bahwa suatu saat nanti tak akan pernah ada lagi air yang akan aku tuangkan
karena semua itu telah terhapus oleh sifat egois dan kesombonganya diriku.
Ketika air yang aku
tuangkan kedalam cawan itu telah habis,barulah aku tersadar bahwa begitu
banyaknya air yang telah aku sia siakan terbuang dengan percuma,penyesalan pun
selalu datang di setiap ujung kebahagian yang membuatku harus merasakan
kehausan belaian kasih sayang,cinta yang dahulunya hadir memberikan kebahagian
dan senyuman kini meninggalkan sejuta perih yang sangat menyakitkan,aku baru
mengerti bila cinta sejati itu nyata setelah cinta itu pergi meninggalkan
diriku, ingin ku mengulangi di setiap waktu aku menuangkan air dan menjaganya
agar air itu tak terbuan dengan sia sia,tapi waktu tak akan mampu untuk ku
putar kembali, meratapi dan berharap cinta yang telah aku sia siakan dapat
untuk kutemukan kembali adalah harapan yang selalu aku ceritikan kapada diriNYA,aku
sadar bahwasanya cinta sejati itu berasal dari kebesaran hati kita menerimah
sosok wanita yang hadir dan menawarkan sejuta kabahagiaan.
Kini baru kusadari
begitu penting dirinya setelah dia pergi,banyak cerita yang ingin ku ulang lagi
dengannya tpi itu semua ternyata sesuatu hal yang mustahil setelah mendengar
dirinya akan dikitbah oleh seorang pangeran yang mampu menerima dirinya dengan
berbagai kekurangan dan kelebihannya,seorang pangeran yang mencintainya dengan
ikhlas semata mata karena ALLAH SWT,seorang pangeran yang mampu memberikan
kebahagiaan lahir dan batin buat dirinya yang sangat aku cintai.penyesalanku
hadir bersama kesedihan setelah aku sadar bahwa cinta sejatiku tak lama lagi
akan dimiliki oleh pangeran yang jauh melebihi budak sepertiku yang hanya
menawarkan cinta. Tak mungkin seorang budak sepertiku yang hanya menawarkan
cinta mampu membahagiakan seorang bidadari yang memiliki ahklak yang
mulia,sedangkan diriku hanyalah budak yang bergelimang dosa yang tak pantas
untuk di angkat derajatnya..tapi apakah salah bila seorang budak sepertiku bermimpi
untuk mendapatkan bidadari yang pernah telah aku sia siakan, ataukah aku harus
merelakan bidadari yang aku cintai untuk bersanding dengan pangeran yang lebih
baik dari diriku.. ingin rasanya kupergi jauh dari dunia ini melupakan semua
tentang kenangan indah bersama bidadariku tetapi akupun tak mampu untuk
melihatnya terpuruk lagi ketika aku harus meninggalkannya lagi,ataukah memang
melepaskannya adalah hal yang terbaik buat dirinya. Akun akan rela meninggalkan
dirinya bila bidadariku itu meminta pada diriku untuk meninggalkannya karna aku
sadar kebahagiaannya adalah kebahagiaan
buat diriku meskipun itu sulit untuk aku terimah tpi aku akan ikhlas. Kuberharap
suatu saat nanti aku bisa bersama bidadari yang aku cintai di tempat yang kekal
untuk selamanya.
aamiin..... :)
BalasHapus