BERKORBAN DEMI KABAHAGIAAN
Maaf
atas semua yang telah aku lakukan padamu,maaf aku pernah menyia nyiakanmu,maaf
aku pernah menyakitimu ,dirimu yang dulu sangat mencintai aku dengan setulus
hati kubiarkan pergi tanpa harus ku
berusaha untuk menahanmu agar tetap bisa bersamaku, egonya diriku pada waktu
itu membuatku harus merasakan sakit, sakit yang mungkin pernah kau rasakan, meskipun
rasa sakit yang aku rasakan tak sebanding dengan rasa sakit yang kau rasakan..
KARMA
mungkin itulah yang telah ku alami saat ini disaat dulu kau mencintaiku, dengan
mudahnya aku hanyah melepaskanmu tanpa ku berjuang untuk mempertahankanmu, Tapi
kini di saat aku sudah merasakan sejatinya cinta, dirimu yang ku inginkan tak
mampu untuk ku miliki. Telah hadir buat dirimu sosok lelaki yang terbaik buat dirimu,
sosok lelaki yang mengkitbahmu atas nama Tuhan.
Kini
dirimu larut dalam dilema setelah diriku hadir di antara kalian, tanpa kusadari
kehadiran diriku telah mengusik kebahagian dan cita cita murni kalian, cita
cita untuk membina suatu keluarga yang selalu di Rahmati Oleh Allah seakan
hilang ketika manusia yang tak tau diri ini hadir menawarkan cinta dan cita
cita yang tak jelas. Kebahagian yang ku harap darimu ternyata berbanding
terbalik dengan kenyataan yang terjadi, harapan agar kau bahagia ketika diriku
hadir kembali dihidupmu memberikan warna yang gelap ketika dirimu harus di
hadapkan dengan dua pilihan “aku atau dia”.
Terasa
jelas terlihat olehku kebimbangan dalam hatimu untuk memilih satu di antara
kami berdua, dirimu yang tak ingin melukai perasaan di antara kami membuatmu
harus merasakan kepedihan mendalam melebihi kepedihan ketika dirimu memutuskan
untuk pergi dari hidupku dahulu. Aku melihat kepedihan dan aku pun merasakan
kepedihan yang kau rasakan saat ini,di satu pihak kau tak ingin melukai dirinya
yang selalu ada buat dirimu ketika dirimu tersakiti oleh diriku. Dirinya yang
telah memindahkan mendung kesedihan yang kutinggalkan dan memberikan sinar
beserta pelangi yang indah di hidupmu takkan mungkin tega untuk kau lukai
hatinya meskipun kau selalu berkata padaku bahwa kau tak pernah mencintainya,
sedangkan di sisi lain kau juga harus memilih diriku yang kau cintai yang hanya
hadir disaat dirimu sudah mampu untuk tersenyum kembali olehnya.
”Pantaskah
buat diri ini merebut dirimu yang saat ini bahagia dengan dirinya”?
Tetapi
aku sadar setelah mengetahui semuanya bahwa dirimu ternyata juga mencintai
dirinya meskipun itu tak kau ucapkan pada diriku secara langsung,tapi aku
mengetahuinya dengan caramu menjaga hatinya. Aku memang mencintai dirimu bagitu
pun juga dirinya. Aku tau bahwa cintanya untuk dirimu bahkan mampu mengalahkan
cintanya kepada orang yang sangat ia cintai, jujur’ aku iri pada cintanya
kepadamu bahkan aku cemburu dengan dirinya yang memperlakukakan dirimu layaknya
seorang bidadari di surga, aku cemburu dengan dia yang mampu membuatmu tegar
dan berdiri di saat dirimu terpuruk, aku cemburu dengan dirinya yang selalu ada
buat dirimu di saat kau membutuhkan sandaran.
Ingin
rasanya menghilang dari dunia ini agar sakit yang kurasakan tak dapat lagi
terasa perihnya, tapi melakukan hal terbodoh itu hanya akan membuatku menjadi
orang yang kalah. biarlah derita ini kutanggung sendiri tanpa dirimu, Aku tak
ingin membuatmu bersedih lagi, bahkan harus membuatmu mengucurkan air mata
hanya untuk menangisi sosok manusia sepertiku yang telah tega manghancurkanmu.
Aku
memang mencintaimu,bahkan bila kau bertanya seberapa besar cinta ini untukmu
maka aku tak mampu untuk menjawabnya, karena aku sendiri tak mampu untuk
menyamakan cintai ini dengan apapun yang ada di dunia ini. Mungkin benar lafaz
filsafat cinta bahwa tak selamanya orang yang kita cinta harus kita miliki,ada
kalanya kita harus melepaskan cinta itu untuk melihat orang yang paling kita
cintai bahagia dengan orang yang tepat.
Aku
mencintaimu begitu pun juga dengan dirinya, dan aku tak ingin kau membagi
cintamu dengan dia dan aku. Mungkin kau akan berkata aku egois. ”iya” memang
aku egois, Aku egois karena ingin mendapatkan cintamu itu secara utuh dan
ikhlas darimu, aku tak ingin cintamu harus terbagi pada dirinya dan diriku.
Bila memang cinta itu harus terbagi, maka aku yang siap untuk undur diri dari
hatimu, biarlah aku yang mengalah dan merelakanmu padanya karena aku pun tak
ingin cintamu kepadanya terbagi. Aku ingin sepenuhnya kau mencintai dia,
biarkan aku yang pergi darimu,aku sadar rasa sakit akan menghadangku di depan
tapi demi kebahagian kalian akan aku korbankan rasa cinta ini. Membuatmu
bahagia meski tak bersamaku adalah satu-satunya cita cita terbesar dalam
hidupku, aku hanya ingin membuatmu bahagia,dan dengan melihatmu bahagia
dengannya maka cita cita terbesarku telah terpenuhi.
Selamat
tinggal Bidadariku,kelak kita akan bertemu lagi di tempat yang lebih kekal dari
pada kehidupan di dunia fana ini meskipun aku harus menunggumu berjuta juta
tahun, aku akan rela demi dirimu. Di saat itu kita tidak akan pernah terpisah
lagi, dan tak akan ada lagi yang memisahkan kita.
“Aku
Pergi Demi Kebahagianmu, Bahagialah Di Kau Wahai Bidadariku, Bahagialah Bersama
Dirinya Yang Mencintaimu, Dan Lupakanlah Diri Yang Hina Ini, Aku Hanya Hanya
Bisa Mencintaimu Meski Akhirnya Aku Tak Mampu Untuk Memilikimu.”