Rabu, 08 Juli 2015

Bidadari, Pangeran Dan Budak

Dulu mencintai dan dicintai itu adalah hal yang termudah yang pernah aku lakukan.cinta bagiku hanyalah sebuah mainan,mendapatkan dan melepaskan cinta itu bagaikan menuangkan air kedalam sebuah cawan setelah itu membuangnya dan mengisinya lagi dengan air yang baru. Di setiap cinta yang hadir dan pergi hanya memerlukan detak waktu yang singkat untuk menemukan penggantinya..bekas luka yang ditinggalkan akan terbalut dengan kebahagian yang ditawarkan oleh mereka yang hadir,dan membuatku yakin dan mendefenisikan bahwa cinta sejati itu hanya sebuah hasil rekayasa logika manusia sehingga membuat cinta sejati itu nyata yang pada hakekatnya cinta sejati itu tak pernah ada..
Waktu berlalu,detik berubah menjadi menit,menit mengenapkan jam,jam memangkas hari,dan bulan pun  berganti dengan tahun,begitu banyak air yang tlah terbuang dan air yang baru pun terus mengisi cawan yang kosong, cawan tak pernah sekalipun merasa kesepian, bagiku masih begitu banyak air yang masih mampu untuk aku tuangkan kedalam cawan ini, aku tak pernah sekalipun sadar dan berfikir bahwa suatu saat nanti tak akan pernah ada lagi air yang akan aku tuangkan karena semua itu telah terhapus oleh sifat egois dan kesombonganya diriku.

Ketika air yang aku tuangkan kedalam cawan itu telah habis,barulah aku tersadar bahwa begitu banyaknya air yang telah aku sia siakan terbuang dengan percuma,penyesalan pun selalu datang di setiap ujung kebahagian yang membuatku harus merasakan kehausan belaian kasih sayang,cinta yang dahulunya hadir memberikan kebahagian dan senyuman kini meninggalkan sejuta perih yang sangat menyakitkan,aku baru mengerti bila cinta sejati itu nyata setelah cinta itu pergi meninggalkan diriku, ingin ku mengulangi di setiap waktu aku menuangkan air dan menjaganya agar air itu tak terbuan dengan sia sia,tapi waktu tak akan mampu untuk ku putar kembali, meratapi dan berharap cinta yang telah aku sia siakan dapat untuk kutemukan kembali adalah harapan yang selalu aku ceritikan kapada diriNYA,aku sadar bahwasanya cinta sejati itu berasal dari kebesaran hati kita menerimah sosok wanita yang hadir dan menawarkan sejuta kabahagiaan.

Kini baru kusadari begitu penting dirinya setelah dia pergi,banyak cerita yang ingin ku ulang lagi dengannya tpi itu semua ternyata sesuatu hal yang mustahil setelah mendengar dirinya akan dikitbah oleh seorang pangeran yang mampu menerima dirinya dengan berbagai kekurangan dan kelebihannya,seorang pangeran yang mencintainya dengan ikhlas semata mata karena ALLAH SWT,seorang pangeran yang mampu memberikan kebahagiaan lahir dan batin buat dirinya yang sangat aku cintai.penyesalanku hadir bersama kesedihan setelah aku sadar bahwa cinta sejatiku tak lama lagi akan dimiliki oleh pangeran yang jauh melebihi budak sepertiku yang hanya menawarkan cinta. Tak mungkin seorang budak sepertiku yang hanya menawarkan cinta mampu membahagiakan seorang bidadari yang memiliki ahklak yang mulia,sedangkan diriku hanyalah budak yang bergelimang dosa yang tak pantas untuk di angkat derajatnya..tapi apakah salah bila seorang budak sepertiku bermimpi untuk mendapatkan bidadari yang pernah telah aku sia siakan, ataukah aku harus merelakan bidadari yang aku cintai untuk bersanding dengan pangeran yang lebih baik dari diriku.. ingin rasanya kupergi jauh dari dunia ini melupakan semua tentang kenangan indah bersama bidadariku tetapi akupun tak mampu untuk melihatnya terpuruk lagi ketika aku harus meninggalkannya lagi,ataukah memang melepaskannya adalah hal yang terbaik buat dirinya. Akun akan rela meninggalkan dirinya bila bidadariku itu meminta pada diriku untuk meninggalkannya karna aku sadar kebahagiaannya adalah  kebahagiaan buat diriku meskipun itu sulit untuk aku terimah tpi aku akan ikhlas. Kuberharap suatu saat nanti aku bisa bersama bidadari yang aku cintai di tempat yang kekal untuk selamanya.

1 komentar: