Jumat, 10 Juli 2015

BERKORBAN DEMI KABAHAGIAAN

BERKORBAN DEMI KABAHAGIAAN




Maaf atas semua yang telah aku lakukan padamu,maaf aku pernah menyia nyiakanmu,maaf aku pernah menyakitimu ,dirimu yang dulu sangat mencintai aku dengan setulus hati kubiarkan pergi tanpa harus  ku berusaha untuk menahanmu agar tetap bisa bersamaku, egonya diriku pada waktu itu membuatku harus merasakan sakit, sakit yang mungkin pernah kau rasakan, meskipun rasa sakit yang aku rasakan tak sebanding dengan rasa sakit yang kau rasakan..
KARMA mungkin itulah yang telah ku alami saat ini disaat dulu kau mencintaiku, dengan mudahnya aku hanyah melepaskanmu tanpa ku berjuang untuk mempertahankanmu, Tapi kini di saat aku sudah merasakan sejatinya cinta, dirimu yang ku inginkan tak mampu untuk ku miliki. Telah hadir buat dirimu sosok lelaki yang terbaik buat dirimu, sosok lelaki yang mengkitbahmu atas nama Tuhan.
Kini dirimu larut dalam dilema setelah diriku hadir di antara kalian, tanpa kusadari kehadiran diriku telah mengusik kebahagian dan cita cita murni kalian, cita cita untuk membina suatu keluarga yang selalu di Rahmati Oleh Allah seakan hilang ketika manusia yang tak tau diri ini hadir menawarkan cinta dan cita cita yang tak jelas. Kebahagian yang ku harap darimu ternyata berbanding terbalik dengan kenyataan yang terjadi, harapan agar kau bahagia ketika diriku hadir kembali dihidupmu memberikan warna yang gelap ketika dirimu harus di hadapkan dengan dua pilihan “aku atau dia”.
Terasa jelas terlihat olehku kebimbangan dalam hatimu untuk memilih satu di antara kami berdua, dirimu yang tak ingin melukai perasaan di antara kami membuatmu harus merasakan kepedihan mendalam melebihi kepedihan ketika dirimu memutuskan untuk pergi dari hidupku dahulu. Aku melihat kepedihan dan aku pun merasakan kepedihan yang kau rasakan saat ini,di satu pihak kau tak ingin melukai dirinya yang selalu ada buat dirimu ketika dirimu tersakiti oleh diriku. Dirinya yang telah memindahkan mendung kesedihan yang kutinggalkan dan memberikan sinar beserta pelangi yang indah di hidupmu takkan mungkin tega untuk kau lukai hatinya meskipun kau selalu berkata padaku bahwa kau tak pernah mencintainya, sedangkan di sisi lain kau juga harus memilih diriku yang kau cintai yang hanya hadir disaat dirimu sudah mampu untuk tersenyum kembali olehnya.
”Pantaskah buat diri ini merebut dirimu yang saat ini bahagia dengan dirinya”?
Tetapi aku sadar setelah mengetahui semuanya bahwa dirimu ternyata juga mencintai dirinya meskipun itu tak kau ucapkan pada diriku secara langsung,tapi aku mengetahuinya dengan caramu menjaga hatinya. Aku memang mencintai dirimu bagitu pun juga dirinya. Aku tau bahwa cintanya untuk dirimu bahkan mampu mengalahkan cintanya kepada orang yang sangat ia cintai, jujur’ aku iri pada cintanya kepadamu bahkan aku cemburu dengan dirinya yang memperlakukakan dirimu layaknya seorang bidadari di surga, aku cemburu dengan dia yang mampu membuatmu tegar dan berdiri di saat dirimu terpuruk, aku cemburu dengan dirinya yang selalu ada buat dirimu di saat kau membutuhkan sandaran.
Ingin rasanya menghilang dari dunia ini agar sakit yang kurasakan tak dapat lagi terasa perihnya, tapi melakukan hal terbodoh itu hanya akan membuatku menjadi orang yang kalah. biarlah derita ini kutanggung sendiri tanpa dirimu, Aku tak ingin membuatmu bersedih lagi, bahkan harus membuatmu mengucurkan air mata hanya untuk menangisi sosok manusia sepertiku yang telah tega manghancurkanmu.
Aku memang mencintaimu,bahkan bila kau bertanya seberapa besar cinta ini untukmu maka aku tak mampu untuk menjawabnya, karena aku sendiri tak mampu untuk menyamakan cintai ini dengan apapun yang ada di dunia ini. Mungkin benar lafaz filsafat cinta bahwa tak selamanya orang yang kita cinta harus kita miliki,ada kalanya kita harus melepaskan cinta itu untuk melihat orang yang paling kita cintai bahagia dengan orang yang tepat.
Aku mencintaimu begitu pun juga dengan dirinya, dan aku tak ingin kau membagi cintamu dengan dia dan aku. Mungkin kau akan berkata aku egois. ”iya” memang aku egois, Aku egois karena ingin mendapatkan cintamu itu secara utuh dan ikhlas darimu, aku tak ingin cintamu harus terbagi pada dirinya dan diriku. Bila memang cinta itu harus terbagi, maka aku yang siap untuk undur diri dari hatimu, biarlah aku yang mengalah dan merelakanmu padanya karena aku pun tak ingin cintamu kepadanya terbagi. Aku ingin sepenuhnya kau mencintai dia, biarkan aku yang pergi darimu,aku sadar rasa sakit akan menghadangku di depan tapi demi kebahagian kalian akan aku korbankan rasa cinta ini. Membuatmu bahagia meski tak bersamaku adalah satu-satunya cita cita terbesar dalam hidupku, aku hanya ingin membuatmu bahagia,dan dengan melihatmu bahagia dengannya maka cita cita terbesarku telah terpenuhi.
Selamat tinggal Bidadariku,kelak kita akan bertemu lagi di tempat yang lebih kekal dari pada kehidupan di dunia fana ini meskipun aku harus menunggumu berjuta juta tahun, aku akan rela demi dirimu. Di saat itu kita tidak akan pernah terpisah lagi, dan tak akan ada lagi yang memisahkan kita.
“Aku Pergi Demi Kebahagianmu, Bahagialah Di Kau Wahai Bidadariku, Bahagialah Bersama Dirinya Yang Mencintaimu, Dan Lupakanlah Diri Yang Hina Ini, Aku Hanya Hanya Bisa Mencintaimu Meski Akhirnya Aku Tak Mampu Untuk Memilikimu.”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar