MAKALAH MEKANISASI PERTANIAN
PENGARUH KOTORAN AYAM TERHADAP TANAMAN JAGUNG

OLEH
NAMA : RIKWAN
NO.STAMBUK : 2010.12.029
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Seperti yang dimuat dalam Al-Quran
Surat Al-Araf ayat 58 yang artinya “Dan tanah yang baik tanaman tanamanya
tumbuh subur dengan izin Allah dan tanah yang tidak subur tanaman-tanamanya
hanya tumbuh merana.Dari pernyataan ini mengandung maksud bahwa untuk bersyukur
kepada Allah sebagai menusia yang beriman kita harus mampu mengolah tanah
dengan baik serta menanami dengan tanaman-tanaman yang bermanfaat, salah
satunya yaitu tanaman jagung yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
Menurut Subroto (2009:01) bahwa
pemberian pupuk kotoran ayam dapat memperbaiki struktur tanah yang sangat
kekurangan unsur organik serta dapat memperkuat akar tanaman jagung. Itulah
sebabnya pemberian pupuk organik ke dalam tanah sangat diperlukan agar tanaman
yang tumbuh di tanah itu dapat tumbuh dengan baik.
Dari kenyataan yang ada bahwa banyak
masyarakat yang berpendapat khususnya petani bahwa kotoran ayam sangat baik
jika diberikan pada tanaman jagung namun harus menggunakan dosis dan tata cara
tertentu.menurut banyak orang,selain manfaat-manfaatnya yang besar kotoran ayam
sangat mudah diperoleh karena tidak sebanyak orang yang memelihara sapi ataupun
kambing yang kotoranya sama-sama dijadikan pupuk organik.
Menurut pendapat penulis bahwa
pemberian pupuk organik khususnya kotoran ayam,dapat memperbaiki struktur tanah
karena kotoran ayam banyak mengandung unsur-unsur hara yang sangat diperlukan
tanaman khususnya tanaman jagung yang tumbuh pada tanah tersebut.sehingga
setelah tanah diberi kotoran ayam maka tanaman jagung yang tumbuh di tanah
tersebut dapat tumbuh dengan subur dan cepat tinggi.
Keingintahuan keterkaitan antara
kotoran ayam dengan pertumbuhan tanaman jagung inilah yang membuat penulis
mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kotoran ayam terhadap
pertumbuhan tanaman jagung.
1.2.
Masalah
Penelitian
Adapun yang
menjadi masalah dalam karya tulis ini yaitu:
1. Seberapa besar pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
1. Seberapa besar pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
1.3.
Tujuan
Penelitian
Adapun
yang menjadi tujuan penelitian dalam karya tulis ini yaitu:
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung
1.4.
Manfaat
Penelitian
Dalam manfaat penelitian memuat tentang manfaat yang dapat
diperoleh oleh sejumlah individu setelah membaca/mempelajari karya tulis dengan
kepentingan yang berbeda-beda. Adapun yang menjadi manfaat penelitian dalam
karya tulis ini yaitu:
1. Manfaat Bagi Pembaca
pembaca dapat mengetahuintentang manfaat kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung,selain itu dapat mengetahu cara pembuatan pupuk kompos dari kotoran ayam sampai pemberian pupuk kotoran ayam pada tanaman jagung.
2. Manfaat bagi penulis
Dengan dibuatnya laporan penelitian ini membuat penulis menjadi mengerti bagaimana membuat laporan penelitian yang baik,serta dengan dibuatnya laporan penelitian ini akan dijadikan penulis sebagai acuan dalam pembuatan tugas laporan penelitian berikutnya untuk menjadi yang lebih baik.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui manfaat pupuk kompos/organik dari kotoran ayam dan segera beralih dari pupuk buatan ke pupuk kompos/organik karena pupuk buatan dapat merusak unsur-unsur hara dalam tanah.
4. Bagi Pemerintah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan pemerintah mengambil langkah selanjutnya misalnya dengan membuat kebijakan tentang pemanfaatan pupuk organik dengan mendirikan tempat produksi pupuk organik dan disamping itu pemerintah dapat membuat kebijakan tentang meminimalisir penggunaan pupuk buatan karena pupuk buatan dapat merusak lingkungan.
1. Manfaat Bagi Pembaca
pembaca dapat mengetahuintentang manfaat kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung,selain itu dapat mengetahu cara pembuatan pupuk kompos dari kotoran ayam sampai pemberian pupuk kotoran ayam pada tanaman jagung.
2. Manfaat bagi penulis
Dengan dibuatnya laporan penelitian ini membuat penulis menjadi mengerti bagaimana membuat laporan penelitian yang baik,serta dengan dibuatnya laporan penelitian ini akan dijadikan penulis sebagai acuan dalam pembuatan tugas laporan penelitian berikutnya untuk menjadi yang lebih baik.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui manfaat pupuk kompos/organik dari kotoran ayam dan segera beralih dari pupuk buatan ke pupuk kompos/organik karena pupuk buatan dapat merusak unsur-unsur hara dalam tanah.
4. Bagi Pemerintah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan pemerintah mengambil langkah selanjutnya misalnya dengan membuat kebijakan tentang pemanfaatan pupuk organik dengan mendirikan tempat produksi pupuk organik dan disamping itu pemerintah dapat membuat kebijakan tentang meminimalisir penggunaan pupuk buatan karena pupuk buatan dapat merusak lingkungan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Jagung
1.
Definisi
Jagung
Menurut Prambudi (2008:01)
jagung yang masuk pada Ordo Poales, Family Poaceae, dan Genus Zea merupakan
salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi.
Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga
menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah
di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung
sebagai pangan pokok.
2.
Manfaat
Jagung
Menurut Lutfi (2009:03) selain
sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan
maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji,
dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri
(dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa,
yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah
direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
3.
Ciri-ciri
tanaman Jagung
Menurut Astuti (2008:02) tinggi
tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian
antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman
biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan.
Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada
umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Akar jagung tergolong akar serabut
yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2
m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku
batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah
terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum.
Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk
roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.
Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna.
Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun
sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia
Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur
ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel
daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
4.
Kandungan
Gizi Pada Jagung
Menurut Lutfi (2009:03) biji jagung
kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan
karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat
dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung
ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini
tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam
pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis tidak mampu memproduksi pati
sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda.
5.
Daerah
asal Jagung
Menurut Lutfi (2009:03) berdasarkan
bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung
adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan
di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika
Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan
di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa
jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari
teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses
domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli
setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam
genusZea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi
menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat
hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras
lokal maupun kultivar.
2.2. Kotoran Ayam
1.
Definisi
kotoran ayam
Menurut Ali (1991:394) kotoran ayam
merupakan kotoran yang di keluarkan oleh ayam sebagai proses makanan yang
disertai urine dan sisa-sisa makanan lainya.
2.
Manfaat
Kotoran Ayam
Menurut Widodo (2008:05) kotoran
ayam atau bahan organik merupakan sumber nitrogen tanah yang utama, serta
berperan cukup besar dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah
serta lingkungan. Di dalam tanah, pupuk organik akan dirombak oleh organisme
menjadi humus atau bahan organik tanah.
Bahan organik berfungsi sebagai
“pengikat” butiran primer tanah menjadi butiran sekunder dalam pembentukan
agregat yang mantap. Keadaan ini berpengaruh besar pada porositas, penyimpanan
dan penyediaan air serta aerasi dan temperatur tanah. Bahan organik dengan C/N
tinggi seperti jerami dan sekam memberikan pengaruh yang lebih besar pada
perubahan sifat-sifat fisik tanah dibanding bahan organik yang telah
terdekomposisi seperti kompos.
Meskipun mengandung unsur hara yang
rendah, kotoran ayam penting dalam:
-
Menyediakan hara makro dan mikro
seperti Zn, Cu, Mo, Co, Ca, Mg, dan Si,
-
Meningkatkan kapasitas tukar kation
(KTK) tanah, serta
-
Dapat bereaksi dengan ion logam
untuk membentuk senyawa kompleks, sehingga ion logam yang meracuni tanaman atau
menghambat penyediaan hara seperti Al, Fe dan Mn dapat dikurangi.
3.
Hubungan
antara kotoran ayam dengan pertumbuhan jagung
Menurut
Harsono (2009:02) kotoran ayam dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk
berbagai komoditas tanaman.salah satunya adalah tanaman jagung karena dapat
merangsang pertumbuhan tanaman jagung serta menambah kesuburan tanah yang akan
berdampak pada kesuburan tanaman itu sendiri
BAB
III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
3.1. Metodologi Yang Di Gunakan
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Metode eksperimen yaitu salah satu metode penelitian yang dilakukan dengan berbagai percobaan untuk mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Melalui percobaan diharapkan sasaran yang menjadi penelitian pada akhirnya dapat diketahui hasilnya secara lengkap. Untuk mengetahui keberhasilan metode ini dengan memanfaatkan dua variabel yaitu variabel yang diteliti dan variabel kontrol.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Metode eksperimen yaitu salah satu metode penelitian yang dilakukan dengan berbagai percobaan untuk mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Melalui percobaan diharapkan sasaran yang menjadi penelitian pada akhirnya dapat diketahui hasilnya secara lengkap. Untuk mengetahui keberhasilan metode ini dengan memanfaatkan dua variabel yaitu variabel yang diteliti dan variabel kontrol.
Tujuan dari
penggunaan metode eksperimen yaitu:
1.
Untuk memprediksi kejadian/peristiwa
dalam eksperimen
2.
Untuk menyimpulkan secara genevalisasi
hubungan antar variable
Alasan penulis menggunakan metode ini yaitu karena
obyek yang penulis
amati dapat penulis
teliti secara langsung dan hasil pengamatannya juga lebih terlihat nyata.
Sealin itu hasil dari pengamatan penulis
akan lebih detail serta lebih akurat. Sehingga hasil laporan yang penulis susun ini menjadi lebih berbobot
dan ada bukti – bukti yang akurat.
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Adapun lokasi
pelaksanaan eksperimen ini yaitu:
Kegiatan
penelitian ini dilakukan di rumah H. Tagalo,Yang beralamat di Kelurahan Bone,
kecamatan Masamba, kabupaten Luwu Utara.
Adapun
digunakan dalam penelitian mulai dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan ini
yaitu:
Kegiatan ini dilakukan selama 7 hari
yaitu dimulai tanggal 20 – 27 November
2012.
3.2 Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Yang dimaksud dengan populasi adalah
himpunan yang bisa terdiri dari orang, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda yang
mempunyai kesamaan sifat (jenis-jenisnya harus sama). Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini yaitu:
Seluruh tanaman jagung yang ditanam dengan menggunakan kotoran ayam dan tanaman jagung yang di tanam tidak menggunakan kotoran ayam di dua petak tanah sawah milik bapak H.Tagalo
Seluruh tanaman jagung yang ditanam dengan menggunakan kotoran ayam dan tanaman jagung yang di tanam tidak menggunakan kotoran ayam di dua petak tanah sawah milik bapak H.Tagalo
2.
Sampel
Yang dimaksud dengan sampel adalah
bagian yang mewakili populasi sehingga dalam sampel itu harus mencerminkan populasi.
Syarat-syarat sampel yaitu:
1. Populasi harus homogen (punya sifat yang sama)
2. Jumlah sampel yang dipilih harus ditentukan sebelumnya
3. Ketepatan teknik penentuan sampel
1. Populasi harus homogen (punya sifat yang sama)
2. Jumlah sampel yang dipilih harus ditentukan sebelumnya
3. Ketepatan teknik penentuan sampel
Dalam penelitian ini teknik
pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik Random Sampel. Teknik Random
Sampel yaitu salah satu teknik dalam pengambilan sampel yang dilakukan dengan
cara pengundian dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Setiap anggota populasi berkedudukan yang sama untuk diambil sampel
b. Sampel tersebut harus mempunyai jumlah yang besar sehingga sampal yang akan diperoleh mendekati terhadap kenyataan populasi
c. Undian tersebut dilakukan pada saat penentuan sampel
a. Setiap anggota populasi berkedudukan yang sama untuk diambil sampel
b. Sampel tersebut harus mempunyai jumlah yang besar sehingga sampal yang akan diperoleh mendekati terhadap kenyataan populasi
c. Undian tersebut dilakukan pada saat penentuan sampel
Adapun yang menjadi sampel dalam
penelitian ini yaitu:
4 pohon jagung yang ditanam dengan menggunakan kotoran ayam dan 4 pohan jagung yang ditanam tidak menggunakan kotoran ayam.
4 pohon jagung yang ditanam dengan menggunakan kotoran ayam dan 4 pohan jagung yang ditanam tidak menggunakan kotoran ayam.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Yang dimuat dalam teknik pengumpulan
data yaitu langkah-langkah atau cara-cara dalam melakukan eksperimen. Adapun
Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu:
Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan eksperimen. Dengan cara sebagai berikut :
Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan eksperimen. Dengan cara sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan
a. Alat
-
4 buah gelas plastik
-
1 buah sendok makan
-
1 buah gunting
-
Separangkat alat tulis ( buku,
bolpoin, setipo, dan penggaris)
-
1 buah plaster
-
1 buah ember plastik
b. Bahan
-
16 sendok makan tanah
-
2 sendok makan kotoran ayam kering
-
8 biji jagung
-
Air secukupny
2.
Cara
Melakukan Eksperimen
Langkah yang
penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Melubangi
bagian pojok bawah 4 galas plastik dengan menggunakan gunting.
2. Mencampur
8 sendok makan tanah dengan 2 sendok makan kotoran ayam kering di dalam ember
plastik.
3. Memasukkkan
tanah yang telah dicampur dengan kotoran ayam ke dalam 2 gelas plastik.
Masing-masing gela plastik 4 sendok makan.
4. Memasukkan
8 sendok tanah ke dalam 2 gelas plastik. Masing-masing gelas plastik 4 sendok
makan.
5. Menanam
8 biji jagung ke dalam 4 gelas plastik. Masing-masing gelas plastik 2 biji
jagung.
6. Menyiram
masing-masing tanaman biji jagung dengan air secukupnya.
7. Memberi
label pada masing-masing gelas plastik, A diberi kotoran ayam , B diberi
kotoran ayam , C tidak diberi kotoran ayam , D tidak diberi kotoran ayam.
8. Mencatat
pertumbuhan masing-masing tanaman jagung selama 7 hari dan memasukkannya ke
dalam tabel laporan hasil pengamatan pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan
tanaman jagung.
3.4.
Metode Analisis Data
Menurut Haesono (2009:01) kandungan
kotoran ayam adalah sebagai berikut: 2.79 % N, 0.52 % P2O5, 2.29 % K2O. Maka
dalam 1000 kg (1 ton) kompos akan setara dengan 62 kg Urea, 14.44 kg SP 36, dan
38.17 kg MOP. Cara menghitungnya sebagai berikut:
Hara N =(%N Kompos x 1000 kg)/%N Urea = (2.79% x 1000 kg)/45% = 62 kg
Hara P=(%P2O5 kompos x 1000 kg)/%P2O5 SP-36 = (0.52% x 1000 kg)/36% = 14.44 kg
Hara K=(%K2O kompos x 1000 kg)/%K2O MPO = (2.29% x 1000 kg)/60% = 38.17 kg
Hara N =(%N Kompos x 1000 kg)/%N Urea = (2.79% x 1000 kg)/45% = 62 kg
Hara P=(%P2O5 kompos x 1000 kg)/%P2O5 SP-36 = (0.52% x 1000 kg)/36% = 14.44 kg
Hara K=(%K2O kompos x 1000 kg)/%K2O MPO = (2.29% x 1000 kg)/60% = 38.17 kg
3.5.
Defenisi Oprasional
Yang dimuat dalam definisi
oprasional adalah definisi atau kata-kata kunci pada judul yang menjadi inti
penelitian. Adapun yang menjadi definisi oprasional dalam karya tulis ini
yaitu:
Menurut Ali (2001:394) jagung:
sejenis tanaman yang tergolong bangsa graminae,batangnya bergaris tengah 3-4 cm
buahnya bertongkol yang ditutupi dengan biji biji berleret-leret.usianya
mencapai 3 bulan,dijadikan makanan pokok atau makanan tambahan.
Menurut Ali (2001:529) kotoran ayam
merupakan kotoran yang di keluarkan oleh ayam sebagai proses makanan yang
disertai urine dan sisa-sisa makanan lainya.
BAB
IV
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
4.1 Penyajian data
Yang dimuat dalam penyajian data
yaitu sejumlah data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun data-data
dari hasil penelitian yang diperoleh kami sajikan dalam bentuk tabel hasil
pengamatan pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung sebagai
berikut:
Tabel Hasil Pengamatan Pengaruh Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung.
Tabel Hasil Pengamatan Pengaruh Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung.
No
|
Media tanam tanah
|
Kode label
|
Tinggi jagung ( cm )
|
Keterangan
|
||||||
Hari ke-1
|
Hari ke-2
|
Hari ke-3
|
Hari ke-4
|
Hari ke-5
|
Hari ke-6
|
Hari ke-7
|
||||
1
|
Diberi koyoran ayam
|
A
|
0
|
0
|
0,8
|
2
|
5
|
9
|
12
|
|
2
|
Diberi kotoran ayam
|
B
|
0
|
0
|
O,6
|
1
|
4
|
6
|
8
|
|
3
|
Tidak diberi kotoran ayam
|
C
|
0
|
0
|
0
|
0,4
|
3
|
5
|
6
|
|
4
|
Tidak diberi kotoran ayam
|
D
|
0
|
0
|
0
|
0,3
|
2
|
4
|
6
|
|
4.2 Analisis data
Dari data yang kami sajikan dalam
bentuk tabel di atas dapat kami analisis yaitu :
a)
Media tanam tanah yang diberi
kotoran ayam dengan kode label A tingkat pertumbuhanya selama satu minggu
adalah: hari ke-1 o cm, hari ke-2 0 cm, hari ke-3 0,8 cm,
hari ke-4 2 cm, hari ke-5 5 cm, hari ke-6 9 cm, dan hari
ke-7 12 cm.
b)
Media tanam tanah yang diberi
kotoran ayam dengan kode label B tingkat pertumbuhanya selama satu minggu
adalah: hari ke-1 0 cm, hari ke-2 0 cm, hari ke-3 0,6 cm,
hari ke-4 1 cm, hari ke-5 4 cm, hari ke-6 6 cm, dan hari ke-7
8 cm.
c)
Media tanam tanah yang tidak diberi
kotoran ayam dengan kode label C tingkat pertumbuhanya selama satu minggu
adalah: hari ke-1 0 cm, hari ke-2 0 cm, hari ke-3 0 cm, hari
ke-4 0,4 cm, hari ke-5 3 cm, hari ke-6 5 cm, dan hari
ke-7 6 cm.
d)
Media tanam tanah yang tidak diberi
kotoran ayam dengan kode label D tingkat pertumbuhanya selama satu minggu
adalah: hari ke-1 0 cm, hari ke-2 0 cm, hari ke-3 0 cm, hari
ke-4 0,3 cm, hari ke-5 2 cm, hari ke-6 4 cm, dan hari
ke-7 6 cm.
Jadi tingkat
perbandingan antara pertumbuhan tanaman jagung yang diberi kotoran ayam dengan
yang tidak diberi kotoran ayam menurut hasil penelitian kami mencapai 5:3 cm.
BAB
V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Yang dimuat
dalam kesimpulan merupakan bentuk singkat, inti, atau ringakasan yang diambil
dari pembahasan. Kalimat yang digunakan dalam kesimpulan merupakan pengungkapan
singkat yang harus mewakili dari pernyataan yang ada di pembahasan.
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam karya tulis ini yaitu:
Dari hasil penelitian yang telah disajikan, dapat di simpulkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima karena ada pengaruh positf kotoran ayam terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung yaitu kotoran ayam dapat mempercepat pertumbuhan tanaman jagung.
Dari hasil penelitian yang telah disajikan, dapat di simpulkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima karena ada pengaruh positf kotoran ayam terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung yaitu kotoran ayam dapat mempercepat pertumbuhan tanaman jagung.
5.1
Saran
Yang dimuat
dalam saran adalah ide penulis atau pendapat penulis yang ditujukan kepada
sejumlah personalia atau sejumlah individu yang terkait dengan
keberhasilan/kesuksesan yang ada pada judul penelitian. Adapun saran-saran
dalam karya tulis ini yaitu:
1. Kepada pelajar
Saran yang dapat disampaikan penulis kepada pelajar adalah pelajar diharapkan terus belajar dan menambah wawasannya terutama mengenai pelestarian tanaman jagung agar para generasi penerus kita dapat menemukan cara-cara mempercepat dan menambah kualitas jagung tanpa mengabaikan kesehatan pengonsumsinya.
2. Kepada Masarakat
Saran yang dapat disampaikan penulis kepada masarakat yaitu agar masarakat dapat memanfaatkan kotoran ayam untuk mempercepat pertumbuhan tanaman jagung yang mereka tanam karena pemanfaatan kotoran ayam sebagai pupuk tanaman khususnya tanaman jagung dapat meng hasilkan tanaman jagung yang cepat tinggi dan tumbuh subur.
3. Kepada Pemerintah
Saran yang dapat disampaikan penulis kepada pemerintah yaitu agar pemerintah dapat merencanakan dan mengusahakan adanya program pemberdayaan di sektor pertanian, khususnya masalah penggunaan pupuk organik seperti kotoran ayam. Agar pertanian kita lebikh maju dan hasil pertaniannya lebih melimpah.
Saran yang dapat disampaikan penulis kepada pelajar adalah pelajar diharapkan terus belajar dan menambah wawasannya terutama mengenai pelestarian tanaman jagung agar para generasi penerus kita dapat menemukan cara-cara mempercepat dan menambah kualitas jagung tanpa mengabaikan kesehatan pengonsumsinya.
2. Kepada Masarakat
Saran yang dapat disampaikan penulis kepada masarakat yaitu agar masarakat dapat memanfaatkan kotoran ayam untuk mempercepat pertumbuhan tanaman jagung yang mereka tanam karena pemanfaatan kotoran ayam sebagai pupuk tanaman khususnya tanaman jagung dapat meng hasilkan tanaman jagung yang cepat tinggi dan tumbuh subur.
3. Kepada Pemerintah
Saran yang dapat disampaikan penulis kepada pemerintah yaitu agar pemerintah dapat merencanakan dan mengusahakan adanya program pemberdayaan di sektor pertanian, khususnya masalah penggunaan pupuk organik seperti kotoran ayam. Agar pertanian kita lebikh maju dan hasil pertaniannya lebih melimpah.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,Lukman 2001 Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen
Pendidikan Nasional
Al-Quranul Karim
Haesono, Aryanto 2009 Pupuk Organik Tanpa Nama Jurnal Vol 1
No I (http://isroi.wordpress.com)
Lutfi,Achmad 2009 Asal-usul Tanaman Jagung Tanpa Nama
Jurnal Vol 3 No I (http://www.chem-is-try.org diakses 12 Maret 2009)
Lutfi,Achmad 2009 Kandungan Tanaman Jagung Tanpa Nama
Jurnal Vol 5 No I (http://www.chem-is-try.org diakses 12 Maret 2009)
Prambudi,Agus 2008 Wikipedia Bahasa Indonesia Tanpa Nama
Jurnal Vol 1 No I (http://wikipedia.co.id)
Sam,Arianto 2008 Definisi Jagung Tanpa Nama Jurnal
Vol 7 No I (http://smileboys.blogspot.com diakses Agustus 2008)
Triastuti 2008 Ciri-Ciri Jagung Tanpa Nama Jurnal Vol
2 No II (http://tridewi.blogspot.com diakses Mei 2008)
Vol 394 dan 592 No VIII (http://pusatbahasa.diknas.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar